(Ilustrasi: @candraniyulis)

Tahukah Anda kesamaan dari Johnny Cash, Blondie, Alice Cooper, Pet Shop Boys, Pulp dan Radiohead? Selain mereka sama-sama bisa bikin lagu, kesemuanya sempat mengajukan diri kepada tim produksi James Bond untuk membuat original soundtrack film agen rahasia tersebut. Namun ditolak.

Alasan penolakannya pun bermacam. Misalnya saja Debbie Harry (vokalis Blondie). Ia sempat diplot untuk membawakan soundtrack “For Your Eyes Only” (1981). Setelah demo lagu dengan judul yang sama dengan film tersebut selesai, Blondie tergeser oleh Sheena Easton yang kala itu sedang melejit-melejitnya. Entah karena alasan penjualan atau yang lain, tapi keputusan tersebut cukup mengecewakan. Menurut saya pribadi, versi Blondie lebih Bond-esque ketimbang Easton yang versinya lebih terdengar seperti tembang Ruth Sahanaya.

Lain Blondie, lain juga Radiohead. Thom Yorke cs sempat mendaftarkan lagu “Man of War” (1997) untuk film “Spectre” (2015), sebelum padahal akhirnya ditolak. Alasannya sederhana, lagu yang menurut Thom merupakan homage untuk James Bond tersebut bukan soundtrack orisinil. Merespons hal tersebut, Radiohead kemudian menggandeng Nigel Goldrich untuk memproduseri tembang orkestra berjudul “Spectre”, hanya untuk ditolak di kemudian hari oleh tim produksi James Bond dengan alasan lagu tersebut terlalu melankolis. “Spectre” pun tergusur dan digantikan oleh “Writing’s on The Wall” milik Sam Smith. Jari tengah besar kemudian dilontarkan oleh Radiohead dengan merilis lagu tersebut secara cuma-cuma di internet.

Di sepanjang kiprahnya, franchise James Bond banyak menggandeng artis dari lintas genre untuk mengisi soundtrack-nya. Mulai dari Nancy Sinatra yang mendayu hingga Chris Cornell yang bervokal garang. Pemilihan Billie Eilish yang dipercayai untuk membesut OST “No Time to Die” juga menunjukkan bahwa siapapun bisa dan boleh-boleh saja menyanyikan lagu James Bond. Ya iyalah ya, siapa yang ngelarang juga?

Jadi apa pakem yang wajib dimiliki sebuah lagu James Bond?

Berbekal rasa penasaran dan Wi-Fi, saya berangkat ke internet untuk mencari jawaban tersebut. Tulang belakang dari semua lagu James Bond adalah motif chord yang naik 1 semitone hingga 3 kali lalu turun 1 semitone. Corak tersebut memberikan sensasi yang membantu kita membayangkan posisi Bond dalam penguntitan, pengejaran dan resolusi. Pondasi tersebut kemudian dilapisi dengan aransemen orkestra strings megah yang melambangkan keperlentean Bond.

Sebagai cherry on top, soundtrack James Bond juga dihiasi dengan riff gitar dengan tone ala surf rock. Petikan gitar yang bright serta mengawang dengan tremolo dan reverb di angka 11, memberikan nuansa hidup Bond yang penuh aksi menegangkan dan diselingi dengan santai-santai di pinggir kolam sambil menggoda perempuan.

Keberhasilan dari pengulangan format yang dibawa oleh franchise James Bond juga menjadi gold standard bagi film-film action agen rahasia selanjutnya. Lagu dengan orkestra dan strings yang megah telah jadi konsensus bagi penikmat layar lebar, sebuah panggilan untuk bersiap menyaksikan aksi lari-larian yang mendebarkan.

Jika Surga dan Neraka jadi Lagu James Bond

Oke, kembali ke judul dari tulisan ini. Di suatu siang yang tidak direncanakan, saya sedang berselancar di YouTube. Saat itu, saya membiarkan algoritma untuk memilihkan lagu secara otomatis dan terpilihlah “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada”. Secara tidak sadar, saya terlebih dahulu mengasosiasikan lagu tersebut dengan James Bond sebelum menyadari bahwa lagu tersebut adalah lagu Chrisye dan Ahmad Dhani.

Karena penasaran, saya ulang lagi lagu tersebut sembari memutar intro film “Casino Royale”. Dan benar saja, keduanya bersinergi dengan sangat baik. Saya sempat mengedit kedua video tersebut dan mengunggahnya ke Twitter dan mayoritas sepakat bahwa lagu ini cocok jadi OST James Bond. Selain musiknya yang Bond-esque, liriknya pun tak kalah suspense.

Dari pengalaman saya mendengarkan lagu ini, saya bisa memetakan sedikit banyak pengaruh yang datang dari soundtrack James Bond. Mulai dari intro yang diiringi ketukan drum yang bunyinya sangat garing mengiringi sepanjang lagu. Petikan gitar halus dengan tone bright ala surf rock, serta lead gahar juga hadir sebagai komponen penting dalam penceritaan di lagu ini. Bass dalam lagu ini juga mengalunkan motif naik turun seperti pakem lagu Bond pendahulu. Permainan strings yang megah mampu berkelindan dengan apik bersama sampel drum elektrik, efek suara letusan peluru, serta efek suara tekno gadget yang ditebar sana-sini.

Selain memberikan kesan melalui audio, lirik “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada” juga memiliki pesona tersendiri. Lirik-lirik menohok dan tak biasanya dijadikan lirik lagu membuat lagu ini terkenal pada zamannya, mungkin hingga kini. Menilik kembali ke masa kecil dulu waktu pertama mendengar lagu ini, saya yang kala itu duduk di SD Islam menjadi sangat takut mati dan terdorong untuk sholat karenanya. Belum lagi video klipnya yang melibatkan banyak wajah-wajah dengan tatapan kosong seolah mengirim sinyal bahwa siapapun bisa masuk surga atau neraka. Relevan sekali dengan krisis eksistensi, konsep free will dan hadap-hadapan dengan maut yang jadi permasalahan sehari-hari bagi agen rahasia.

**

Barangkali suatu hari nanti perfilman Indonesia udah mantep banget sampe bisa buat bikin franchise James Bond di Indonesia, saya mau propose “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada” sebagai soundtrack-nya. Kalau boleh usul lagi, saya rekues “Heaven or Hell” sebagai judul sekuelnya, yang jelas lebih terdengar seperti judul film agen rahasia ketimbang “Quantum of Solace”. hehe.

Dari hasil penelusuran di internet, saya juga menemukan beberapa orang yang iseng mengurasi dan mengumpulkan lagu yang terdengar seperti lagu James Bond. Misalnya saja “Lady Grinning Soul”-nya David Bowie, yang bahkan dibuatkan remix agar makin Bond-esque oleh Momus. Contoh lainnya sebut saja; “Supremacy” – Muse, “Bachelorette” – Bjork, “24” – Lana Del Rey, serta album barunya Arctic Monkeys – “Tranquility Base Hotel & Casino”.

Terinspirasi dari hal tersebut, saya kemudian mendengarkan kembali lagu-lagu Indonesia yang seingat saya memiliki karakter bak lagu James Bond selain “Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada”. Sebagai penutup, berikut lagu Indonesia lain melalui pengamatan saya sedikit banyak memiliki karakteristik serta cocok menjadi lagu James Bond. Mulai dari tembang lawas bernafaskan surf rock hingga rock modern dengan orkestra yang mewah.

  • Titiek Puspa – Minah Gadis Dusun
  • Koil – Semoga Kau Sembuh, Pt. 1
  • Titi DJ – Takkan Ada Cinta yang Lain
  • Titi DJ – Sang Dewi
  • Dewa – Bukan Cinta Manusia Biasa
  • Lilies Suryani – Tiga Malam
  • Agnes Monica – Salah Jatuh Cinta
  • Once – Dealova
  • The Panturas – Arabian Playboy
  • Opick – Rapuh
  • Dewi Dewi – Dokter Cinta
  • Chrisye & Guruh Soekarno Putra – Sendiri

Irzan Hakim saat ini bekerja sebagai writer di salah satu agency.