Ilustrasi : @candraniyulis
Sebagai bentuk usaha menjadi kelas menengah urban yang kaffah, saya mencoba menyantap sereal untuk sarapan. Wah, ternyata rasanya janggal sekali, ya. Tapi mungkin ini terjadi karena saya tidak biasa makan sereal saja, sih.
Saya menyantap sereal bermerek “Honey Star”. Bisa dibilang cukup basic, karena ini sereal yang bisa ditemukan di minimarket/supermarket manapun. Bungkusnya bergambar seekor beruang yang mengenakan baju astronot dengan latar luar angkasa bertabur bintang. Dan, seperti yang bisa kamu baca di tulisan ini, kemasannya lebih membekas ketimbang rasa dari makanannya (karena buat saya rasanya biasa aja, tapi nggak banyak pembanding juga, sih).
Kebetulan saya salah satu orang yang cukup tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan luar angkasa. Jika ditanya kenapa, ya, karena saya belum pernah ke sana. Jumlah orang yang pernah ke sana memanglah sedikit dan itu yang membuatnya menarik. Ketidaktahuan kita inilah yang membuat bayangan dan harapan manusia soal luar angkasa bisa menjadi sangat liar. Sampai saat ini kita masih suka menerka-nerka tentang adanya alien. Terkait itu, NASA bahkan sempat mengirimkan playlist buat mereka di tahun 1977 (berasa ABG aja, ya, kirim-kiriman playlist). Luar angkasa juga menjadi salah satu latar lokasi atau tema yang paling sering diangkat di film hingga sekarang. Dan, yang paling absurd, manusia bahkan sempat hampir mengirimkan dua orang buat ngewe di luar angkasa. Tidakkah mereka tahu bahwa aktivitas itu bisa dilakukan dengan low-effort dan low-budget di losmen atau kamar kost sendiri?
Keliaran-keliaran macam itulah yang membuat luar angkasa selalu menyenangkan untuk dieksplorasi. Dan, di kesempatan ini, saya mencoba melakukannya dengan mengamati bagaimana luar angkasa diangkat/dibahas di dalam lagu-lagu. Ini dia beberapa nomor notabel yang sering saya dengarkan:
- Space Oddity – David Bowie
Lagu pertama yang muncul di kepala orang-orang saat membayangkan luar angkasa pastilah Space Oddity-nya sang Chameleon Rock David Bowie. Nomor ini dirilis pada 1969 dan masih menggema hingga sekarang. Orang-orang segenerasi saya mungkin mengenalnya sebagai soundtrack dari film The Secret Life of Walter Mitty (2013), atau, ya, jadi kenal karena sering nongkrong sama om-om atau bapak-bapak saja.
Tapi, lagu ini memang layak mendapat perhatian sebesar itu. Selain karena liriknya yang magis, aransemennya simpel namun penuh gairah; resep mujarab untuk lagu sing along di banyak suasana. Kalau tak percaya, coba saja kamu teriakkan lirik “This is Ground Control to Major Tom” saat tak sengaja berhenti di lampu lalu lintas. Pastilah ada satu-dua orang yang akan meneruskan nyanyianmu.
- Such Great Heights – The Postal Service
Sebenarnya saya tidak benar-benar yakin kaitannya lagu ini dengan tema yang sedang kita bahas. Tapi, videoklipnya tentang luar angkasa; dan bagus!
Liriknya sendiri (sepenangkapan saya) membahas tentang bagaimana hubungan percintaan itu bisa membuat kita ‘melambung tinggi’ (to such great heights) sampai lupa daratan.
Tapi, ada baiknya kamu pahami sendiri, sih. Soalnya, bisa jadi saya salah tangkap. Toh, skill bahasa Inggris saya nggak oke-oke amat.
- Pergi Ke Bulan – Klarinet
Salah satu nomor tentang luar angkasa yang paling populer di Indonesia. Penggalan liriknya sedikit banyak membayangkan kalau bulan adalah tempat yang dekat sekali, seakan-akan jarak tempuhnya seperti bolak-balik Jogja-Klaten:
Ayo kawan kita berangkat /
Naik delman atau onta /
Kita rame-rame pergi ke bulan //
Lagu ini dipopulerkan oleh Tetty Kadi di medio 1990-an, dan kembali populer saat dibawakan kembali oleh kelompok mbak-mbak bernama Cherrybelle pada 2016. Tapi entah kenapa yang paling nyetel di kuping saya adalah versinya Klarinet, sebuah grup musik independen yang ramai di 1990-an akhir hingga 2000-an awal. Ini mungkin karena saya anaknya indie banget, ya.
- Life on Mars – Anggun C. Sasmi
Kali ini dari solois kebangsaan Prancis yang sampai sekarang masih sering diasosiasikan sebagai “penyanyi Indonesia yang go-internasional” (Kenapa? Karena tidak ada yang bisa dibanggakan lagi, ya, dari negara ini?). Nomor Life on Mars sendiri adalah versi daur ulang dari (lagi-lagi) David Bowie.
Liriknya sangat memukau by the way. Yah, tipikal lagu-lagunya David Bowie, lah. Tapi, cara Anggun mengemas dan membawakan Life on Mars membuat lagu ini bisa sangat nyaman diterima oleh telinga kita orang Indonesia.
- Clouds Across The Moon – The Rah Band
Bayangkan kamu adalah masyarakat bumi pada umumnya, tapi pasangan kamu Astronot yang sedang melayang-layang di angkasa sana? Itulah suasana yang hendak dibangun oleh The Rah Band lewat nomor yang satu ini.
Wow, relatable banget, ya? Bukan soal pacaran sama astronotnya, sih, tapi soal pacaran LDR. HEHEHEHE…
Tapi, jika kamu memang sedang mengalami itu, tidak ada salahnya untuk mendengarkan nomor ini. Cara menggambarkan rasa kangen terhadap pasangan yang manis tapi nggak cheesy dibalut aransemen khas 1980an membuatnya super asyik untuk dinikmati.
Sebagai penutup, nomor-nomor di atas coba saya kompilasikan dalam sebuah playlist, tentunya ditambah lagu lain yang sayangnya tidak bisa saya sebut dan jelaskan di tulisan ini (karena ngapain banget, mending dengerin langsung). Kamu bisa menikmatinya melalui tautan ini.
Tentang Penulis
Anas A. H. menghabiskan hari-harinya dengan menulis yang pendek-pendek atau menangis di tongkrongan. Saat ini, ia tengah berbagi nasib dengan mayoritas masyarakat Indonesia; berkarier di Jakarta. Bisa disapa melalui sosial media @aabuhamzah. []