Ketika masih SD, saya biasa mendengarkan radio dalam perjalanan menuju dan pulang sekolah. Selain itu, di rumah juga beberapa lagu ini diputar pada kanal musik. Lagu yang diputar tentu lepas sensor atau berlabel ‘explicit‘ semata. Sehingga pada masanya, sepuluh lagu ini kerap diputar dan mengiang di kepala banyak orang, termasuk saya.
Untuk seorang anak SD, tentu lagu ini menjelaskan permen-permen manis yang tidak boleh terlalu banyak kita makan. Liriknya memikat dan musiknya lengket di telinga. Tapi, apakah betul lagu-lagu gulali ini tentang manisan semata?
Selang beberapa tahun, muncul keinginan untuk mendengarkan beberapa lagu ini demi nostalgia masa SD. Ternyata lagu yang lengket di telinga pada masa 2000an ini bukanlah mengenai permen-permen melainkan mengenai seks. Pantas saja, pada satu kesempatan orang tua saya mengecilkan volume radio karena “lagu orang tua,” kata mereka.
Aqua dengan “Lollipop” sebagai lagu paling tua ternyata dirilis tahun 1997, tetapi kerap diputar oleh sepupu saya dari kaset Aqua miliknya. Sedangkan Flo Rida dan 50 Cent mewakili hip-hop 2000an yang sangat maskulin dan menjadikan perempuan sebagai objek gula yang seksi baik dalam lagu maupun dalam video klipnya. Gym Class Heroes ft. The-Dream dengan “Cookie Jar” menampilkan narasi perempuan sebagai kue manis dalam toples.
Dari sisi gender yang lain, Fergie dan Katy Perry muncul dengan musik video yang penuh gula dan menaruh diri mereka dalam rangkaian gula tersebut. Berbeda dengan cara Christina Aguilera dalam “Candy Man” yang menariknya menyanyikan laki-laki sebagai benda yang manis. Kelis, seperti halnya Katy Perry dan Fergie mendeskripsikan dirinya sebagai sebuah Milkshake yang mengundang pemuda ke halaman rumahnya. Berbeda cerita dari seorang Madonna dengan superioritasnya dengan ‘membuka toko permen’. Playlist ini cocok untuk ditutup dengan “Lollipop” lainnya oleh MIKA yang justru mempromosikan abstinence atau absensi seks, kalau kata internet.
Untuk mendengarkan Mixtape ini, cek link berikut.