Kla Project – Tentang Kita
Caffein – Seperti Bidadari
Padi – Cahaya Mata
Sheila on 7 – Lihat Dengar Rasakan
The Rain – Jemput Aku Dengan Senyummu
Bemby Gusti – Underwater Zen
Mondo Gascaro – Butiran Angin
The Marsh Kids – El Camino
SORE – Cermin
Individual Life – Momentum
Generasi milenial (lahir 1980-1997) adalah anak transformasi. Generasi ini tumbuh di era luring menuju daring. Generasi ini mungkin yang bisa mengapresiasi asyiknya memutar-mutar kaset, namun juga tidak asing dan tidak canggung untuk mengotak-atik aplikasi music streaming. Generasi ini pula yang bisa jadi punya The Best of Dewa 19 dalam bentuk kaset dan juga dalam bentuk playlist di Spotify.
Sebagai milenial yang berurbanisasi, aku mudah sekali mengidentifikasi pergeseran cara mengakses musik yang berujung pada perubahan selera. My Trajectory of Mellow Tunes, adalah bunga rampai lagu-lagu sendu yang kupilih dari dua era di mana aku tumbuh; era media massa konvensional dan era ekspansi digital. Lagu sendu dipilih karena preferensi personal dimana aku tumbuh dengan lagu-lagu bernada lembut dan terkadang sedikit intens, baik yang aku dengar dari media massa, maupun pengaruh lingkungan keluarga.
Di lima lagu pertama menandai kejayaan media massa (TV & Radio) dan kreatif pop. Jeremy Wallach dalam bukunya Musik Indonesia 1997-2001: Kebisingan dan Keberagaman Aliran Lagu (2017) menyebutkan, pada masa ini ada empat genre yang berkembang yakni pop Indonesia, dangdut, pop daerah dan underground. Pop Indonesia didominasi oleh pop kreatif dibandingkan pop nostalgia. Pop kreatif merujuk pada band-band besar yang mengusung genre pop rock dengan tema dominan soal romantisme, cinta sentimental dan sedikit lagu protes seperti Sheila on 7, Dewa 19, Padi, dsb.
Pop kreatif yang cenderung lebih segar dan muda, didukung oleh monopoli media massa sebagai sumber utama bagi masyarakat untuk mengakses musik. Sebut saja MTV dan kemunculan stasiun TV swasta baru yang menyediakan segmen musik. Apa yang disediakan oleh media massa ini, turut serta membentuk preferensi musik personal. Tak heran, apa yang ada di lima lagu pertama adalah band-band yang menduduki tangga lagu di MTV Ampuh. Karena musisi-musisi tersebut sering muncul di layar televisi, aku pun terpersuasi untuk membeli album mereka, yang juga aku nikmati tiap track-nya. Lima lagu pertama di bunga rampai ini berasal dari band-band besar, tapi mayoritas bukanlah lagu yang dipilih menjadi single dan dibuatkan video klip. Harga kaset yang cukup lumayan pada saat itu (Rp 20 ribu-Rp 25 ribu) membuatku tidak mau rugi, aku akan mendengar dan menghapal tiap lagu dan tiap lirik di sebuah album. Price has made me not take things for granted.
Sementara di lima lagu kedua, adalah masa di mana aku punya akses yang lebih luas terhadap musik dan berujung pada perkenalanku pada jenis-jenis bunyi yang lebih beragam lewat internet. Perpindahanku dari utara Sumatera ke Jawa telah mendekatkanku pada variasi tema lirik. Semuanya tidak lagi terbatas pada lagu-lagu cinta di TV 14 inch.
Internet telah mempertemukan aku pada musisi-musisi keluaran Aksara Records di akhir 2000-an lewat postingan seseorang di Facebook. Salah satunya yang paling berpengaruh untuk preferensi musikku adalah SORE. Musik SORE adalah kristalisasi karya dari musisi-musisi yang punya latar belakang referensi musik yang sangat kaya dan melimpah. Dan juga Individual Life, yang mungkin takkan aku kenal bila tidak sering diputar dan di-mention di twitter oleh @Pamityang2an sekitar tahun 2011.
Preferensi musikku di era digital bergeser dari lagu-lagu hits televisi dengan aransemen yang cukup familiar bertema cinta, menjadi lagu-lagu dengan chord alien beraransemen avant-garde dengan tema-tema yang lebih kontemplatif menuju abstrak. Namun intinya tetap sama buatku; kegiatan mendengar musik adalah proses olah rasa.
My Trajectory of Mellow Tunes adalah manifestasi personalku tentang perubahan cara konsumsi musik. Selera musik bukanlah semata persoalan kata sifat seperti ‘keren’ dan ‘kampungan’. Selera musik pada akhirnya dipengaruhi besar sekali oleh bagaimana akses kita terhadap musik. Enjoy![]