(Desain: @candraniyulis)
Saya selalu terpukau kepada kemampuan seseorang untuk menulis lagu. Songwriting, penulis lagu dan bukan komponis. Saya telanjur akrab dengan bentuk musik yang tersusun dari nada yang dibangun oleh gabungan suara dan teks. Bentuk seperti ini melimpah ruah di ranah musik populer.
Ada banyak sekali penulis lagu yang membekas dalam pikiran saya. “Kok bisa ya orang menulis lagu seperti itu,” begitu tanya saya tiap kali lagu mereka berkumandang.
Kecanggihan seorang penulis lagu atau songwriter tentu disusun oleh banyak elemen. Seperti misalnya tema yang dipilih dalam penulisan lagu, instrumentasi, teknik pelaguan, dan aransemen musiknya. Kesemua elemen tersebut, jika ditelusuri pasti memiliki kisah atau latar belakang, yang kemudian membuka tabir siapa penulisnya, apa yang telah dilaluinya dalam hidup, mengapa dia menulis begitu, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Kisah-kisah ini, bagi saya merupakan konteks dari konten lagu si penulis.
Penulis lagu yang baik adalah penulis lagu yang jujur. Di balik konten akan selalu melekat konteks. Saya tidak percaya dengan orang yang problematis pandangan politiknya dan tiba-tiba menulis lagu yang sangat radikal. Kita kemudian patut mencurigainya sebagai siasat tertentu. Apakah sang penulis tengah mengalami kejadian yang menggemparkan pandangan politiknya, atau bisa juga kita lihat apakah tema-tema tersebut sedang marak di pasaran, dan seterusnya. Jika lagu ditulis dengan jujur, entah bagaimana ia akan sampai tanpa kecurigaan. Setidaknya itu yang saya alami.
Untuk daftar putar kali ini, saya ingin mengetengahkan seorang penulis lagu yang penulisannya sangat menyenangkan untuk diikuti. Sidang pembaca barangkali ada yang lebih dahulu mendengar namanya dan sudah ngefans duluan dengan beliau, tapi saya baru menemukannya minggu yang lalu dan langsung terpukau. Dialah Jorge Drexler.
1. Movimiento (Salvavidas de Hielo, 2017)
Nyaris semua lagu Drexler ditulis dalam bahasa Spanyol. Ia adalah pria kelahiran Uruguay yang kemudian menetap di Spanyol. Premis dalam lagu ini sangat menarik. Dia menyatakan bahwa setiap manusia fitrahnya adalah terus bergerak, terus-menerus menjadi imigran, dan jika ia diam, maka kematian telah mendekati. Lagu ini ditulis dengan cara tutur bercerita yang mengalir dan diselinggi dengan spoken word yang menawan. Menawan? Ya, saya merasa tertawan oleh susunan kata demi kata yang dilantun dalam bahasa Spanyol, namun anda bisa mengikuti terjemahannya dalam bahasa Inggris untuk setidaknya anda dapati gambaran sedikit tentang apa yang tengah dinyanyikannya melalui penampilannya di NPR Tiny Desk. Meskipun lagu yang bertumpu pada teks biasanya harus mengalahkan elemen yang lain, yaitu instrumentasi musiknya, lagu ini sama sekali tidak. Aransemen lagu sama menantangnya. Ia tidak disusun oleh 3-4 chord yang menoton dan repetitif, melainkan mengiringi dengan sangat dinamis. Kecanggihan inilah yang menurut saya menempatkan Drexler dan lagu ini menjadi sangat spesial.
Kita adalah spesies yang selalu merantau
Kita tak punya bawaan meskipun kita punya bagasi
…
Kita hidup karena kita terus bergerak
…
Aku tak berasal dari sini
Dan kau pun juga
Tidak dari manapun
Dan mungkin dari mana saja
2. Telefonia (Salvavidas de Hielo, 2017)
Ketika mendengarkan Movimiento, saya langsung penasaran. Jika seseorang mampu menulis lagu dengan tema tentang dirinya sendiri yang bisa memantul perenungan orang banyak, maka seperti apa lagu cinta yang bisa dia bikin?
Telefonia, adalah salah satu contohnya. Lagu ini berkisah tentang seseorang yang kasmaran dan akhirnya menerima panggilan telepon dari kekasihnya. Terpujilah telepon dan segala variasinya, semua gelombang, semua kabel, dan radiasi antena. Dia sebutkan detil-detil itu untuk menyusun betapa kasmarannya dia. Pada bagian refrain, dia nyanyikan kata kunci aku mencintaimu, akan mencintaimu, dan selalu mencintaimu. Kata cinta di sini dia pahami sebagai suatu klise tetapi susunan lirik selanjutnya tidak mengijinkan hal itu. Selanjutnya, dia susun rentangan waktu bahwa telepon telah bisa membuat orang tak nyenyak tidur, kita mungkin berganti kekasih, kita mungkin menyampaikan rahasia dalam telepon, atau menyembunyikan sesuatu, dan waktu berlalu tapi pesan yang sama akan selalu diucapkan, “aku mencintaimu, akan mencintaimu, dan selalu mencintaimu”.
3. Milonga del Moro Judio (Eco, 2004)
Lagu secara khusus dipaparkan oleh Drexler pada persentasinya di TED. Teman-teman bisa menyimak penjelasannya secara langsung dari penulis lagunya tentang bagaimana dia mendapatkan tantangan dari seorang kawan untuk menulis lagu dari sebaris kalimat, yang kemudian memaksanya untuk mencari bentuk musik Milonga, dan struktur syair Decima. Lagu ini sekaligus menjadi refleksi atas identitas manusia, tema yang juga muncul di lagu movimiento.
4. Asilo (Salvavidas de Hielo, 2017)
Sebuah lagu cinta yang menunjukkan kerapuhan sang aku dalam lirik. Dia meminta persinggahan dan perlindungan dalam pelukan kekasihnya.
5. Milonga Paraguaya (Llueve, 1998)
Lagu rindu yang dituturkan sebagai solilokui, bahkan sebagai dialog kepada lagu itu sendiri.
6. Guitarra y Vos (Eco, 2004)
Lagu ini diisi dengan dominasi teks dan tuturan serupa orang bercakap atau bahkan memberi pidato dalam seminar. Irama musiknya memang repetitif dan terkesan pelan namun tidak membosankan. Ada beberapa penulis lagu yang menitikberatkan penulisannya pada lirik yang puitik dan bagi saya Jorge Drexler lebih berada pada posisi sebagai seorang prosais, bahkan esais. Hal ini yang membuat karakter liriknya menjadi sangat menarik.
Yang menarik ketika mendengarkan lagu-lagu Jorge Drexler bagi saya adalah bahwa saya tidak mengerti bahasa asalnya namun tetap bisa menemukan kenikmatan dalam lagunya, meminggirkan arti liriknya, dan jatuh dalam kenikmatan bunyi-bunyi asing melenakan yang keluar dari mulutnya.
Tulisan ini saya maksudkan kepada seluruh sidang pembaca, untuk dapat melakukan hal yang sama kepada penulis musik yang anda semua kagumi. Penomoran dalam judul tulisan ini bisa diakali dan dinakali oleh pembaca. Anda bisa saja menuliskan On Songwriting #-999 atau berapapun itu, tidak harus urut. Beritahu kami susunan daftar dengar anda, dan paparkan sedikit mengapa kami harus mendengarkan lagu-lagu tersebut.
Daftar putar Jorge Drexler di atas dapat diakses di sini.[]