Dalam kehidupan sosial kita, seringkali praktik-praktik musik dan agama saling beririsan. Di satu sisi, praktik keagamaan kerap menggunakan musik sebagai media ibadah, sementara di sisi lain, musik acap kali mengusung agama, baik secara gagasan (ide, teks, maksud lagu), maupun ranah kepraktikan (tempat pertunjukan, tema kegiatan). Korelasi antar keduanya semakin terjalin, bahkan membentuk sebuah aturan dan mekanisme baru ketika sebuah musik agama dilantunkan, maupun musik bertemakan agama.

Bertolak dari sini, kami ingin mendalami seberapa jauh mekanisme tersebut dapat terjalin, baik secara musikal dan lirikal, maupun kontekstual. Penelusuran baik secara teoritik dan praktik akan memberikan lanskap atas musik dan agama.

Selain pada keterhubungan antara musik dan agama, pembahasan secara kontekstual turut menarik. Pada kesempatan ini, kami pun turut mengutamakan faktor anthropos dari musik dan agama sebagai pengejewantahan akan keterjalinan tersebut. Praktik manusia yang terkait pada kepengalaman menciptakan atau mengaransemen lagu yang bernuansa religi, ke pengalaman memainkan musik tersebut di hadapan umat, dan proses apropriasi masyarakat dalam mendengarkan musik agama tersebut. Acapkali kekhusyukan beribadah turut ditentukan oleh musik yang mengiringinya. Pembahasan terkait musik dan agama akan memberikan alternatif pandangan untuk masyarakat atas musik dalam melihat agama, dan agama dalam melihat musik. Pembahasan akan menjadi pengetahuan yang holistik dalam lanskap jagad musik.